Jumat, 21 November 2008

TEKNOLOGI TERBARU RADAR TERRASARX MAMPU ATASI AWAN JAKARTA - artikel iptek

TerraSarX, teknologi terbaru untuk pemetaan dengan radar asal Jerman, yang dinyatakan mampu mengatasi awan, ditawarkan untuk diujicobakan di atas udara Indonesia. "Sebagai imbalan, mereka menawarkan penyediaan data spasial yang dibutuhkan berbagai lembaga di Indonesia dengan sistem itu," kata Peneliti Geomatika Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Dr Ade Komara Mulyana di sela Seminar Teknologi Radar Antariksa di Jakarta, Rabu.Misalnya permintaan data spasial semburan lumpur Sidoarjo, data spasial kondisi terbaru Merapi, hingga data spasial banjir Jakarta awal Februari lalu, atau permintaan data spasial dari IPB dan institusi penelitian lain yang akan diberikan secara gratis, ujarnya.Indonesia sudah lama menjadi tempat uji terlengkap berbagai sistem pemetaan radar yang pernah dikembangkan di dunia karena lokasinya di khatulistiwa serta ketertutupan awannya yang tinggi sehingga sesuai untuk uji radar yang ditargetkan dapat mengatasi awan.Karena itu sudah saatnya pelaku pemetaan di Indonesia tak sekedar menjadi objek, tetapi juga sebagai subjek pemetaan dengan radar dan menyambut ujicoba yang ada sebagai peluang untuk membantu Indonesia dalam menyediakan data spasial, ujarnya.Sebelumnya pernah dicoba sistem satelit Radarsat, ERS, JERS, Envisat, SRTM maupun sistem Airborne-Ifsar.Sementara itu, Chief Operating Infoterra Nikolaus Faller mengatakan, sistem terbaru pemetaan bumi dengan radar dari TerraSarX bisa menjadi pilihan dalam pemetaan geospasial pada masa datang karena selain mampu mengatasi masalah ketertutupan awan juga berbiaya rendah. "TerraSarX mampu melakukan pemetaan bumi tanpa terganggu awan dengan biaya hanya 5 dolar per Km2," katanya.Diakui Ade, biaya pemotretan udara dengan airborne, teknologi pemetaan yang mampu mengatasi awan, mencapai 40-50 dolar per Km2, sedangkan teknologi satelit Ikonos yang masih bermasalah dengan awan berbiaya 37 dolar AS per Km2.Ade mengatakan, Indonesia lebih memilih bekerjasama atau menyewa radar, ketimbang memilikinya untuk pemetaan, karena biaya investasi dalam teknologi radar pemetaan serta biaya operasional radar sangat besar dan tidak seimbang dengan hasil yang didapat."Tubsat (satelit mikro milik LAPAN yang baru diluncurkan setahun lalu - red) sebenarnya sudah menghasilkan foto video `live` wilayah nusantara, namun belum diterjemahkan menjadi hasil pemetaan," katanya.

MELUKIS DENGAN KERTAS DAUR ULANG - artikel seni

Hobi adalah sesuatu yang menyenangkan. Bisa menyegarkan pikiran di sela aktivitas keseharian dan kompleksitasnya. Mungkin anda bisa mengikuti alumni arsitektur ITB, Ida Syaffira Siregar yang mengisi waktu luangnya dengan melukis.Tapi bukan sembarang lukisan, perempuan yang berprofesi sebagai arsitek ini membuat lukisan dengan media kertas daur ulang. Kertas daur ulang yang biasa digunakan untuk berbagai kerajinan tangan, dirangkainya menjadi lukisan-lukisan cantik.Pembuatan lukisan ini terinspirasi dari kertas-kertas daur ulang atau kertas apapun yang sudah tidak terpakai. "Kertas-kertas kan sayang kalau dibuang. Maka saya ingin memanfaatkan kertas-kertas itu," tutur Ida.Awalnya Ida masih enggan menggunakan kertas daur ulang karena khawatir hasilnya kurang baik. Dia hanya menggunakan kertas bekas misalnya kertas koran, kertas surat warna-warni atau kertas tidak terpakai lainnya.Tapi akhirnya dengan segala kelebihan yang dimiliki, kertas daur ulanglah yang dipilih. Meskipun Ida mengaku kertas daur ulang tersebut tidak dibuatnya sendiri tapi masih membeli yang ada di pasaran."Kertas daur ulang memiliki tekstur yang menarik dan memberikan imajinasi," jelas Ida. Kertas-kertas tersebut disobeknya kecil-kecil kemudian ditempel-tempel untuk membentuk berbagai objek.Ida yang mengaku belajar secara otodidak ini memilih gaya naturalis dalam setiap lukisannya. Dalam berkarya mood atau suasana hati masih jadi penentu. Jika mood sedang baik maka pengerjaan karya akan lebih cepat begitu pula sebalinya jika mood turun pengerjaan akan lebih lama.Sayangnya Ida masih tidak berniat mengkomersilkan karyanya ini. "Ini hobi pribadi dan saya masih harus terus belajar," aku Ida.Jika anda terinspirasi dengan hobi yang dimiliki Ida, anda bisa melihat lukisan-lukisannya di Pameran Dies Natalies Arsitektur ITB di Lapangan Kampus Center ITB dari 14-17 November. Siapa tahu akan menghadirkan insiprasi unik lain untuk anda tekuni.

Sabtu, 15 November 2008

BUNGA SEROJA ALA MAHAR

mari menyusun seroja bunga serojariasan sanggul remaja putri remaja
rupa yang elok dimanja jangan dimanjapujalah ia oh saja sekedar saja
mengapa kau bermenung oh adik berhati
bingung 2x
janganlah engkau percaya dengan asmara 2x
sekarang bukan bermenung jangan bermenung 2x
mari bersama oh adik memetik bunga 2x

Jumat, 14 November 2008

CAN I HAVE THIS DANCE - HSM 3

[Gabriella]

Take my hand, take a breath
Pull me close and take one step
Keep your eyes locked on mine,
And let the music be your guide.

[Troy, Gabriella]
Won’t you promise me (now won’t you promise me, that you’ll never forget)
We’ll keep dancing (to keep dancing) wherever we go next

(chorus)
It’s like catching lightning the chances of finding someone like you
It’s one in a million, the chances of feeling the way we do
And with every step together, we just keep on getting better
So can I have this dance (can I have this dance)
Can I have this dance

[Troy]
Take my hand, I’ll take the lead
And every turn will be safe with me
Don’t be afraid, afraid to fall
You know I’ll catch you threw it all

[Troy, Gabriella]
And you can’t keep us apart (even a thousand miles, can’t keep us apart)
‘Cause my heart is (cause my heart is) wherever you are

(chorus)
It’s like catching lightning the chances of finding someone like you
It’s one in a million, the chances of feeling the way we do
And with every step together, we just keep on getting better
So can I have this dance (can I have this dance)
Can I have this dance

[Gabriella And Troy]
Oh no mountains too high enough, oceans too wide
‘Cause together or not, our dance won’t stop
Let it rain, let it pour
What we have is worth fighting for
You know I believe, that we were meant to be

(chorus)
It’s like catching lightning the chances of finding someone like you (like you)
It’s one in a million, the chances of feeling the way we do (way we do)
And with every step together, we just keep on getting better
So can I have this dance (can I have this dance)
Can I have this dance

Can I have this dance
Can I have this dance

ROBOT YANG DAPAT MENIRU WAJAH MANUSIA - artikel iptek



Jules (dallasnews)

London - Para ilmuwan terus bermimpi menciptakan robot yang menyerupai manusia. Demi mewujudkan mimpi itu, ilmuwan Inggris pun mengkreasi robot bernama Jules yang mampu menirukan ekspresi wajah manusia secara real time.

Dilansir Metro dan dikutip detikINET, Kamis (13/11/2008), Jules adalah sebuah kepala robot humanoid yang bisa mengubah-ubah ekspresi wajahnya persis sama dengan wajah manusia yang tengah dilihatnya. Jadi, misalnya manusia yang dilihatnya sedang tersenyum, Jules akan ikut-ikutan tersenyum.

Tentunya Jules dibekali beragam teknologi untuk melakukan kebolehan itu. Robot itu rupanya punya perangkat kamera video untuk mendeteksi ekspresi wajah manusia yang lalu dikonversi menjadi instruksi digital sehingga robot bisa menirunya secara real time.

Robot canggih ini juga terbuat dari bahan elastis sehingga mampu bergerak bebas. Jules dibuat oleh tim ilmuwan Bristol Robotics Laboratory (BRL) yang dinaungi oleh University of the West of England dan University of Bristol.

Peter Jaeckel, salah satu ilmuwan BRL menyatakan bahwa penampilan dan kelakuan robot harus disesuaikan dengan kebiasaan sosial manusia karena jika tidak, akan menciptakan ketidaknyamanan bagi manusia kala berhubungan dengan robot.

Jules pun diharapkan sebagai cikal bakal robot yang bisa menolong orang tua atau astronot di angkasa. Sebelumnya, robot yang mampu meniru ekspresi manusia memang pernah diciptakan, namun Jules diklaim sebagai yang paling realistis.

MELIPAT KERTAS ALA JEPANG - artikel seni

Seni melipat kertas atau origami adalah suatu seni yang berasal dari Cina yang diperkenalkan oleh seorang yang bernama Ts’ai Lun yang awal mulanya terbuat dari kertas yang berasal dari hancuran tumbuhan dan kain yang sudah tidak terpakai. Pada abad ke enam, origami ini dibawa ke Spanyol dan Jepang dan hingga kini sudah sangat populer di Indonesia. Kebanyakan anak-anak TK dan SD sudah diajarkan cara membuat bermacam-macam bentuk dari kertas lipat atau origami paper. Dengan bermacam-macam warna (merah, kuning, orange, ungu, hijau) mampu menarik perhatian anak-anak kecil untuk mau mencoba membuat berbagai bentuk, seperti membuat kapal, topi, kincir angin dan pesawat.

Di negara asalnya, origami ini juga dipakai saat mengajar anak-anak di TK yang termasuk tidak bisa diam di kelas sangat antusias waktu menikuti tahapan pembuatan origami ini. Anak-anak dengan tekun mengikuti panduan yang diberikan oleh sang guru sambil melakukan gerakan-gerakan melipat dan dapat mengembangkan daya cipta. Dan hal ini mampu mengembangkan sistem syaraf motorik.

Nah..karena seni melipat ini bisa membentuk berbagai macam bentuk. Maka seni melipat ini juga bisa memperkenalkan nama-nama hewan, termasuk burung. Banyaknya informasi mengenai flu burung di masyarakat, menyebabkan orang tua sangat takut untuk membawa anak-anak mereka mengamati berbagai jenis burung di alam bebas. Seni melipat atau origami ini bisa menjadi salah satu cara untuk memperkenalkan nama-nama burung di alam. Seperti membuat burung angsa, layang-layang, pinguin, walet bahkan Merak. Selain itu, orangtua bisa menambahkan informasi tambahan, seperti memperkenalkan bagian-bagian burung ( paruh, sayap, kaki, ekor) juga asal dan habitat dari burung-burung tersebut.

Dengan seni melipat ini orang tua tidak perlu khawatir anak-anaknya tidak tahu nama-nama burung di saat mereka besar. Di berbagai toko banyak buku-buku dan kertas lipat yang mengajarkan cara membuat berbagai bentuk seperti membuat ikan, burung, binatang, dll. Anak-anak pasti senang bermain sambil belajar, asalkan orangtua juga sabar saat melalui tahap-tahapan melipat.

Ini salah satu contoh seni melipat, yaitu membuat Burung Merak. Dan selamat mencoba!! (Noni/SBI-InFo)

Rabu, 12 November 2008

my first blog

i have blogger! finally! ;D